This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

31/12/12

Surga Allah Yang Tersembunyi Itu bernama 'SEMPU'

24-26 Desember 2012


“Surga Allah Yang Tersembunyi itu bernama SEMPU”

“Masya Allah, Surga tersembunyi” begitulah kira kira gambaran kalimat untuk segoro anakan dan pantai panjang di pulau Sempu…

“Maka nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan” (QS. Ar Rahman)
Pulau Sempu terletak di Malang Selatan, tepatnya di daerah Sumbermanjing. Memiliki luas sekitar 877 hektar dibawah naungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Propinsi Jawa Timur. Pulau ini memiliki tiga ekosistem sekaligus, yaitu ekosistem hutan mangrove, hutan tropis dan danau, juga keragaman hayatinya yang kami buktikan sepanjang perjalanan dari dermaga menuju destinasi pertama yaitu segoro anakan. Bermodal tas carrier, tenda, logistic konsumsi dan segala yang dibutuhkan kami memang berniat untuk tidak hanya mengunjungi segoro anakan yang terkenal dari pulau sempu, tapi juga pantai kembar 1 - 2 dan segoro panjang yang untuk kesana harus melewati bukit terjal terlebih dahulu.

Bersama 6 makhluk ajaib dari organisasi yang sama dan 4 orang yang baru saya kenal saat itu, kami sengaja berangkat pagi dari Sidoarjo dengan menunggangi kuda besi kami (motor tetap jadi pilihan para mahasiswa yang mengaku mencintai pencipta alam ini, maklum masih mahasiswaaa) dengan estimasi harus sampai disana sebelum sore, karena jalur yang akan kita lewati cukup menantang (katanyaa) apalagi kalau turun hujan.

Sampai di pantai sendang biru atau dermaga menuju pulau sempu, disana kita harus registrasi terlebih dahulu dan memesan perahu untuk menyebrang ke pulau Sempu. Jangan lupa untuk mampir di Pasar ikan di dekat dermaga untuk membeli ikan segar hasil tangkapan para nelayan di sekitar, kalian harus jeli dalam memilih ikan dan jangan lupakan prinsip ekonomi yah, tawar menawar harga :D

“jangan lupa catet nomor saya , nanti kalau mau balik telpon saja langsung saya jemput” ucap sang pengendali perahu sambil menunjuk serangkaian angka yang tertera di dek perahu. Tak butuh waktu lama dari sendang biru menuju pulau sempu, sekitar 20 menit dengan kecepatan sedang.
Kami melanjutkan perjalanan dengan melewati jalan setapak memecah hutan menuju segoro anakan, memang jalurnya cukup terjal apalagi ditambah jalan yang becek karna hujan, sesekali kami harus melompat dan merunduk menghindari jalan yang berlubang atau terhalang pohon yang tumbang. Namun ini tak seekstrim yang kubayangkan dari cerita teman yang pernah kesini sebelumnya, mungkin karena saya terlalu berimaginasi tinggi dan memang asal saya dari kampung jadi terbiasa dengan medan seperti ini, hehehe… Sesekali kami jumpai kera putih atau lutung dan sejenisnya yang melintas dan bermain di pohon.

Setelah 1 jam lebih perjalanan kami Sampai di segoro anakan, benar sudah… apa yang di depan mata mengobati lelah kita… “Masya Allah terima kasih tuhan, lagi lagi Engkau tampakkan kuasaMu” “jangan kagum dulu, masih banyak surge lain di bawah sana. Capcuss cin…” kata mas cham memecah lamunanku. Segoro anakan adalah danau yang terbentuk sejak juta tahun lalu, dikelilingi oleh bukit bukit yang menjulang yang menghalau ombak ganas laut selatan. Hantaman ombak yang pecah dan memancar dari lubang kecil di sisi segoro anakan ini menambah cantik segoro anakan ini dan menjadi pemandangan yang jarang ditemui dan menenangkan jiwa. Sebenarnya taka da kata puas untuk menikmati segoro anakan, namun tenda dan logistic menanti untuk dimanfaatkan. Setelah memanjakan mata, hati dan pikiran dalam damainya suasana di segoro anakan. Saatnya memanjakan lidah dan perut dengan ikan segar yang dimasak ala chef mament... eits, dan terpenting, jangan lupa bawa kembali sampah kita dan pungut sampah yang bisa dibawa, langkah kecil yang semoga bermanfaat.

 Keesokan harinya, kita lanjutkan perjalanan menuju segoro panjang. Jangan lupa untuk memungut sampah yang bisa dibawa… Gerimis menyulitkan langkah kami, terutama saya, yang lemah pada hujan dan bisa jadi sedikit letoy dan lebay, hehehe... Setelah mendaki dan menuruni bukit terjal sampailah kita di pantai kembar 1. cukup cantik tapi layaknya pantai selatan pada umumnya yang dibatasi karang besar di sekelilingnya, di sini kami bertemu dengan 1 rombongan dari jember yang hendak kembali. Dilanjut melewati bukit lagi hingga ke pantai kembar 2, taka da tanda tanda kehidupan disini, hanya kami, iyaa kami... Alhamdulillah gerimis telah berakhir disini, setelah istirahata dan meskipun belum puas menyapa kami tetap harus melanjutkan perjalanan ke segoro panjang alias pantai panjang. Dan sampailah kita di pantai panjang…

“Alhamdulillah” menjadi kata pertama yang meluncur dari mulut kami, diikuti “Masya Allaah” inilah surga yang sesungguhnya… inilah esensi hidup, semakin besar perjuangan maka semakin besar pula kepuasan yang dirasakan. Perjuangan dan kesusahan dalam perjalanan menjadikan apa yang kita rasakan saat ini menjadi begitu indah. Sebuah pantai yang memanjang, sebelah timur dibatasi tebing dan bukit yang menjulang. Taka da orang lainpun disini, hanya rombongan kami. Awalnya sedikit takut, namun kami percaya Allah always with us, untuk apa takut jika semuanya sama sama milik Allah dan menghamba padaNya. Disini juga dapat kita temukan sumur air payau… yess.. akhirnya mandi :D

Tenda didirikan, kompor dinyalakan dan kitapun larut dalam keceriaan dan nikmat tuhan. Menikmati angin pantai dan kebersamaan yang menenangkan, sejenak melepas segala penatnya kehidupan, terlarut dalam kasih Tuhan dan tak henti mengucap syukur atas apa yang Tuhan karuniakan dan titipkan untuk kita… 

Mari kita jaga Indonesia kita, hal kecil dengan tidak meninggalkan sampah apapun dan tidak merusak apapun, apa susahnya sekedar menyimpan bungkus makanan di kantong hingga menemukan tempat sampah. Dan akan lebih baik jika kita memungut sampah yang kita temui dan menanamkan kebiasaan baik untuk orang lain. Ingat etika berpetualang, “TAKE NOTHING BUT PICTURE, LEAVE NOTHING BUT FOOTPRINT AND KILL NOTHING BUT TIME! – JANGAN MENGAMBIL APAPUN KECUALI GAMBAR, JANGAN MENINGGALKAN APAPUN KECUALI JEJAK KAKI DAN JANGAN BUNUH APAPUN KECUALI WAKTU” (Tapi pengecualian buat yang lagi galau, boleh membunuh perasaan yang tertinggal kok, hehehe :D)


“Dan langit telah ditinggikanNya dan dia ciptakan keseimbangan, agar kamu jangan merusak keseimbangan itu” (QS. Ar Rahman : 7-8)

“Maka Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan???” (QS:55)