19/09/13

3x1 detik (saja)

Hanya karena 1 x 3 detik itu, membuatku selalu menantikan sinar kecil pada benda ajaib itu, yang sebenarnya ingin (harus) segera saya akhiri.

Tentang siapa? Atau tentang apa? Saya tidak mengenal anda, hanya nama yang terlintas dan seringkali lupa. Then… ‘The new journey’ dimulai… dan saya masih tidak mengenal anda. Hanya orang asing yang akhirnya (harus) saya anggap bukan orang lain, meskipun tak ada kata yang mengiringi.

Hari dan waktu selanjutnya... eh gak juga ce, (masih) Selanjutnya lagi kok :)
hujanku… yeah, sesuatu yang terkadang jadi teman baikku namun terkadang menyiksaku. Dia, hujanku… memulai caritaku. mengiringi perjalanan panjang arungi bukit terjal. Saat litosfer tak lagi mau bersahabat dan membuatku jatuh bangun dan akhirmnya tersungkur, tertinggal jauh dari mereka. Cukup signifikan!
Hingga sebuah tangan mengulurku bangkit, tak sangka siapa. Untuk yang pertama, hanya sekali, yeah… hanya sekali. Lalu dua kali, dan selanjutnya hanya tangan itu hingga bukit selanjutnya.

Yeah, detik itu. Saat kedua mata bertemu, dan senyum simpul nan biasa mengiringi, masih teringat jelas, sangat jelas bahkan. 3 detik yang membuat jantungku berdetak 3 kali lebih cepat (Lebay deh).

3 detik yang membuat saya semakin mencintai hujan, 3 detik yang tanpa ku duga hingga kini membuatku menanti dalam kediaman hingga detik detik yang sebebnarnya ingin segera ku akhiri, 3 detik lalu yang ternyata terus (ter)siram dan semakin tumbuh, 3 detik yang kini mampu buatku tersenyum bahagia hanya karena melihat rentetan kata kata biasa pada layar ajaib itu. 3 detik yang sebenarnya tak seharusnya, 3 detik yang tak tau kenapa tuhan lakukan itu padaku, yeah… mungkin tuk tunjukan betapa kuasaNya terhadapku, menurutku. 3 detik yang membuatku hanya diam, tetap diam, harus sdiam dan memang seharusnya diam. 3 detik bahagiaku yang berkelanjutan dalam deritaku.

Hanya karena 1x3 detik itu, yang (pastinya) tidak anda sadari, membuat saya selalu menantikan sinar kecil berwarna ungu itu, sungguh tidak ada gunanya.
aneh kah? Bagiku sangat iyah.  tapi itulah nyatanya.
Yeah… hanya perlu diam, dan berharap rumput itu kering, lalu perlahan hilang.
Seperti perlahan rumput itu tumbuh.
3 detik yang lalu untuk anehnya prasaanku saat ini

0 Comment:

Posting Komentar