Bimbingan Konseling Dalam Kesulitan Belajar
bagi Anak Luar Biasa
I.
Latar
Belakang Bimbingan Konseling ALB
Salah satu tugas pokok Sekolah Luar
Biasa adalah membantu siswa untuk mencapai perkembangan yang optimal sesuai
dengan tingkat dan jenis keluarbiasaannya. Seorang siswa dikatakan berhasil
mencapai perkembangan yang optimal apabila ia dapat menggunakan sisa
kemampuannya secara optimal sesuai dengan derajat ketunaannya.
Namun kenyataan menunjukkan masih
banyaknya kesenjangan dalam mengantarkan anak untuk mencapai perkembangan
tersebut. Kesenjangan tersebut antara lain masih banyaknya anak luar biasa yang
belum mampu melaksanakan aktivitas sehari – hari. Padahal waktu di sekolah ia
mampu, tetapi setelah di masyarakat mereka merasa kurang percaya diri, karena
dalam dirinya masih ada rasa khawatir prestasi anak belum sesuai dengan
potensinya, bakat anak yang belum mendapatkan tempat yang sesuai (berkembangan
secara optimal).
Ketidakberhasilan tersebut tidak
semuanya semata – mata karena ketunaan yang disandang siswa, tetapi ada juga
karena ketidakmampuan pelaksanaan pendidikan untuk mendekati secara individual
sehingga dapat mengetahui berbagai hambatan – hambatan yang mereaka hadapi.
Untuk itu mereka perlu diupayakan dan dibantu untuk mengatasi berbagai hambatan
tersebut. Selain satunya adalah diberikan bimbingan konseling.
1.
1. 1. Latar
Belakang Makna Fungsi Pendidikan
Kebutuhan layanan bimbingan konseling
dalam proses pendidikan berkaitan erat dengan makna dan fungsi pendidikan.
Bedanya layanan Bimbingan Konseling dalam proses pendidikan bila kita memandang
bahwa pendidikan merupakan upaya untuk mencapai perwujudan manusia sebagai
totalitas kepribadian.
Sesuai dengan tujuan pendidikan dalam
GBHN, bahwa “Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar, untuk mengembangkan
kepribadian yang berlangsung seumur hidup baik di sekolah maupun di luar
sekolah”. Usaha tersebut tidak hanya ditunjukkan kepada sebagaian besar
individu saja, tetapi seluruh bangsa Indonesia baik yang berkelainan maupun
tidak (normal) ini sesuai dengan UUSPN tahun 1989 Bab III Pasal 8 yang
menyatakan bahwa “Warga negara yang dimiliki kelainan fisik dan atau mental
berhak memperoleh pendidikan luar biasa ”.
Untuk memberikan layanan bimbingan dalam
rangka pelaksanaan pembinaan siswa diperlukan petugas khusus yang dimiliki
keahlian khusus pula. Kebutuhan ini sangat terasa bila diperhatikan faktor –
faktor berikut antara lain :
1) Ada
beberapa masalah dalam pendidikan dan pengajaran yang tidak mungkin dapat
diselesaikan oleh guru.
2) Pekerjaan
menyelesaikan masalah pribadi memerlukan
keahlian khusus, sehingga penanganan ini akan sulit bagi guru. Keahlian
tersebut diperoleh melalui pendidikan tertentu.
3) Dalam
situasi tertentu sering timbul konflik antara siswa dan siswa, guru dan siswa,
guru dan guru, sehingga diperlukan pihak ketiga sebagai penengah. Pihak ketiga
tersebut berfungsi sebagai perantara sekaligus penyelesai konflik.
4) Anak
luar biasa memiliki kekhususan dalam ketunaannya. Untuk itu diperlukan
pemahaman yang lengkap dan terorganisasi secara rapi. Agar perorganisasiannya
dapat baik, diperlukan petugas khusus.
5) Dalam
situasi tertentu diperlukan tempat penyelesaian masalah siswa yang tidak
mungkin diselesaikan oleh guru. Dalam hal ini diperlukan wadah yang mampu
menampung permasalahan yaitu bimbingan.
Proses perkembangan individu
dipengaruhi Oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam maupun yang
berasal dari luar atau lingkungan. Faktor dari individu, perkembangan
dipengaruhi oleh pembawaan (potensi) dan kematangan. Sedangkan dari luar perkembangan
individu dipengaruhi oleh faktor fisik, lingkungan sosial, dan nutrisi.
Perkembangan dapat berhasil baik bila faktor-faktor tersebut saling mengisi dan
saling melengkapi. Untuk itu diperlukan usaha yang berupa asuhan yang terarah.
Dalam hubungannya dengan tingkat
perkembangan, individu mempunyai seperangkat tugas pengenbangan yaitu,
penguasaan seperangkat, pengetahuan, keterampilan yang harus dikuasiai individu
pada satu periode perkembangan tertentu sebagai dasar utnuk memasuki periode
perkembangan berikutnya. Penguasaan tugas-tugas perkembangan pada periode
sebelumnya berpengaruh terhadap penguasaan tugas-tugas perkembangan berikutnya.
Dilihat dari proses perkembangan
ini, anak luar biasa mengalami banyak kendala. Kendala-kendala perkembangan pada anak luar biasa berakibat
mengganggu perkembangan anak luar biasa pada setiap periode perkembangannya
yang pada akhirnya beberapa tugas perkembangan tidak dapat dikuasainya. Dalam
situasi ini bimbingan diperlukan untuk membantu individu mengoptimalkan
penguasaan tugas perkembangan bersama-sama layanan yang lain.
2. 2. Masalah
Perbedaan Individu
Dalam pendidikan luar biasa, masalah
perbedaan individu ini justru menjadi titik tolakpelayanan kepada anak. Anak
luar biasa lebih tajam dalam perbedaan individunya. Kenyataan ini membawa
konsekuensi logis dalam pelayanan pendidikan yang berorientasi kepada individu.
Dalam pelayanan individu ini diharapkan bimbingngan dalam membantu pendidikan
untuk lebih memahami perbedaan masing-masing siswa sehingga program pendidikan
yang disususn berorientasi kepada individu dapat terwujud dan terlaksana dengan
baik.
3.
3. Masalah
kebutuhan individu
Kegiatan belajar, pada hakikatnya
merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan. Sehubungan dengan itu
hendaknya sekolah menyadari baik dalam mengenal kebutuhan – kebutuhan pada diri
siswa, maupun dalam memberikan bantuan yang sebaik – sebaiknya dalam usaha
pemenuhan kebutuhan tersebut. Karena kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan akan
hanya menimbulkan masalah bagi diri siswa
Menurut Surya (1988 : 16) secara
psikologis kebutuhan dalam diri individu dikelompokkan menjadi dua yaitu
kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial atau psikologis. Beberapa kebutuhan
yang harus diperhatikan adalah kebutuhan :
- Memperoleh
kasih sayang
Contohnya
anak luar biasa apabila memperoleh kasih sayang layaknya anak – anak normal,
maka mereka akan mempunyai kepercayaan diri, karena secara psikologis mereka
tidak ada masalah.
- Memperoleh
rasa aman dan perlindungan diri
Contohnya
: apabila anak tunarungu memperoleh kasih sayang dan perlindungan dari
orangtuanya, maka ATR akan merasa aman hidupnya dan akan kuata rasa percaya
dirinya.
c - Memperoleh
kemerdekaan diri
ALB
harus memperoleh kemerdekaan diri baik dalam pendidikan atau kehidupannya di
masyarakat, karena setiap manusia mempunyai hak yang paling asasi yaitu hak
untuk hidup.
d - Memperoleh
harga diri
Dalam
upaya untuk memperoleh harga dirinya ALB harus memperoleh pendidikan,
bimbingan, dan ketrampilan, agar kehidupannya dapat berguna di masyarakat,
bangsa, dan negara. Sehingga ALB akan memperoleh harga dirinya layaknya orang
pada umumnya.
e - Memperoleh
penghargaan yang sama
Contonya
: apabila ALB dapat berkarya, maka mereka akan memperoleh penghargaan dari
masyarakat layaknya anggota masyarakat alainnya yang mampu untuk berkaryadan
sebaliknya.
f - Ingin
dikenal
Setiap
individu secara kodrati pastilah ingin dikenal oleh semuanya, maka setiap orang
akan berusaha untuk berkarya begitu juga ALB dalam rangka ingin menunjukkan
jatidirinya mereka akan berusaha untuk berkarya dan mengoptimalkan kemampuannya
agar mereka oleh orang lain.
II. Tujuan
Bimbingan Konseling
Secara umum layanan bimbingan konseling
bagi anak luar biasa di sekolah bertujuan agar setelah mendapat layanan
bimbingan konseling anak mencapai penyesuaian dan perkembangan yang optimal
sesuai dengan sisa kemampuannya, bakat, dan nilai – nilai yang dimilikinya.
secara umumtujuan tersebut mengarah kepada “self-actualization,
self-realization hully functioning dan self-acceptance” sesuai dengan variasi
perbedaan individu antara sesama anak. Hal ini mengingat setiap siswa memiliki
keunikan – keunikan tertentu.
Bagi anak luar biasa selain tujuan
tersebut di atas, tekanan pencapaian tujuan lebih di arahkan untuk membentuk
kompensasi positif dari kecacatan yang dimilikinya. mereka tidak begitu
terganggu dengan kecacatan yang ia miliki, tetapi justru ada usaha optimalisasi
sisa kecacatannya.
Secara
khusus layanan bimbingan konseling di sekolah bertujuan agar anak
- Memahami dirinya denganbaik, yaitu mengenal segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki berkenaan dengan bakat, minat, sikap, perasaan, dan
- Memahami lingkungan dengan baik, meliputi lingkungan pendidikan di sekolah, di asrama, lingkungan pekerjaan dan lingkungan sosial masyarakat. Dari segi lingkungan pendidikan di sekolah, anak hendaknya dapat memahami peraturan – peraturan sekolah, kemudahan – kemudahan di sekolah, ruang sekolah, fasilitas sekolah dan sebagainya. Dan dari lingkungan sosial masyarakat anak hendaknya mampu memahami adat istiadat masyarakat , budaya yang ada di masyarakat, dan
- Membuat piliha dan keputusan yang bijaksana yaitu pilihan dan keputusan yang didasarkan kepada pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri, dan
- Mengatasi masalh – masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari – hari baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam hal ini penguasaan aktivitas kehidupan sehari – hari merupakan persyaratan utama untuk membantu mengatasi masalah - masalah dalam kehidupan sehari – hari.
- Layanan analisis
- Layanan informasi
- Layanan konseling dan
- Layanan penempatan
0 Comment:
Posting Komentar