15/03/12

Ketunarunguan dan Intelegensi Anak


        Pada umumnya intelegensi anak tunarungu secara potensial sama dengan anak normal, tetapi secara fungsional perkembangannya dipengaruhi oleh tingkat kemampuan berbahasa, keterbatasan informasi dan daya abstraksi anak.
        Perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh perkembangan bahasa, sehingga perkembangan bahasa akan mempengaruhi intelegensi anak. Akibat tunarungu menghambat proses pencapaian pengetahuan yang lebih luas.  Dengan demikian perkembangan intelegensi anak tunarungu secara fungsional terhambat.
        Pemberian bimbingan yang teratur terutama dalam kecakapan berbahasa akan membantu perkembangan intelejensi anak tunarungu. Aspek intelegensi yang terhambat perkembangannya adalah yang bersifat verbal, misalnya merumuskan pengertian menghubungkan, menarik kesimpulan dan meramalkan kejadian.
           Aspek intelegensi yang bersumber dari penglihatan dan motorik tidak mengalami hambatan namun justru berkembang lebih cepat.  Cruickshanks yang dikutip oleh  Yuke R Siregar (1986:6) mengemukakan bahwa ank tunarungu sering memperlihatkan keterlambatan dalam belajar, tidak hanya disebabkan oleh derajat gangguan pendengaran tapi juga pada potensi kecerdasan, rangsangan mental, serta dorongan dari luar yang memberikan kesempatan bagi anak.
           Pendapat Fruth yang dikutip oleh Sri moerdiani (1987) mengemukakan bahwa anak tunarungu menunjukkan bahwa kelemahan dalam memahami konsep berlawanan. Sedangkan konsep berlawanan itu tergantung pada bahasa, misalnya panas-dingin.

[Recha Try Wahyu | Special Education 2010 | State University Of Surabaya]

0 Comment:

Posting Komentar